littleashes-themovie.comPada hari Senin, 3 Februari 2025, dunia dikejutkan oleh berita tragis mengenai seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan oleh aparat Malaysia di perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dan kecaman dari berbagai pihak, baik di Indonesia maupun Malaysia.

Kejadian penembakan ini terjadi di sekitar perbatasan Entikong, Kalimantan Barat, dan Sarawak, Malaysia. Korban, yang diidentifikasi sebagai Sukirman (35 tahun), adalah seorang pekerja migran yang bekerja di sebuah perkebunan di Malaysia. Sukirman bersama beberapa rekannya mencoba untuk kembali ke Indonesia melalui jalur ilegal karena terhalang oleh prosedur imigrasi yang ketat akibat pandemi COVID-19.

Menurut keterangan saksi mata, Sukirman dan rekannya berusaha menyeberang perbatasan pada malam hari. Mereka menggunakan jalur hutan yang jarang diawasi oleh aparat keamanan. Namun, pada saat mereka berada di sekitar perbatasan, mereka dihadang oleh aparat Malaysia yang langsung melepaskan tembakan tanpa peringatan terlebih dahulu. Sukirman terkena tembakan di bagian dada dan meninggal seketika di lokasi kejadian.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, segera merespons kejadian ini dengan mengirimkan nota protes kepada pemerintah Malaysia. Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyatakan bahwa tindakan aparat Malaysia tersebut sangat disesalkan dan meminta agar pihak Malaysia segera melakukan penyelidikan mendalam serta menghukum pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

Jenazah Sukirman telah dibawa ke rumah sakit terdekat di Entikong untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching, Malaysia, telah berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk memfasilitasi pemulangan jenazah ke kampung halamannya di Jawa Tengah.

Keluarga Sukirman yang berada di Indonesia sangat terpukul dengan kabar duka ini. Istri Sukirman, Siti Aminah, mengatakan, “Saya sangat sedih dan tidak menyangka suami saya akan pergi dengan cara seperti ini. Saya berharap pemerintah bisa memberikan keadilan bagi kami.”

Pemerintah Malaysia, melalui Kementerian Dalam Negeri, menyatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan internal terhadap insiden penembakan tersebut. Mereka juga berjanji akan bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

Kejadian ini menimbulkan ketegangan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia. Banyak pihak di Indonesia menuntut agar pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap Malaysia, termasuk meminta pertanggungjawaban dan kompensasi atas kematian Sukirman.

Pemerintah Indonesia akan terus memantau perkembangan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Malaysia. Jika ditemukan bukti bahwa penembakan tersebut dilakukan secara tidak sah, pemerintah Indonesia akan menuntut agar pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat pengawasan di perbatasan dan memberikan perlindungan lebih baik bagi WNI yang bekerja di luar negeri.

Masyarakat Indonesia, khususnya keluarga dan teman-teman Sukirman, berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan pelaku penembakan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Mereka juga berharap agar pemerintah dapat memberikan perlindungan lebih baik bagi WNI yang bekerja di luar negeri, terutama di masa pandemi COVID-19 yang membuat mobilitas dan prosedur imigrasi menjadi lebih ketat.

Tragedi penembakan WNI di perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak menunjukkan betapa pentingnya perlindungan dan keamanan bagi pekerja migran. Pemerintah Indonesia dan Malaysia harus bekerja sama untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya. Kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya diplomasi dan kerja sama antar negara dalam melindungi hak-hak warga negara mereka yang bekerja di luar negeri. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.

By admin