littleashes-themovie.com – Seorang pria berusia 42 tahun di negara bagian Terengganu, Malaysia, dijatuhi hukuman cambuk karena melakukan pelanggaran syariat Islam. Pria yang berprofesi sebagai pekerja konstruksi tersebut dihukum karena berduaan dengan seorang wanita yang bukan istri atau kerabatnya (mahram). Hukuman ini merupakan contoh pertama dari hukuman cambuk yang diperintahkan oleh pengadilan Syariah di Malaysia yang dilaksanakan di luar lingkungan pengadilan.

Malaysia memiliki sistem hukum dua jalur, di mana pengadilan Islam menangani beberapa masalah bagi warga negara Muslim. Hukuman cambuk biasanya dilakukan pada orang yang berpakaian lengkap dan bertujuan untuk mempermalukan sekaligus menghukum secara fisik orang yang dicambuk. Hukuman ini sering kali dianggap sebagai bentuk penegakan moralitas berdasarkan hukum syariah.

Pria tersebut dicambuk enam kali setelah dihukum oleh pengadilan Syariah. Hukuman ini dilaksanakan di dalam masjid setelah sekitar 90 orang hadir. Pria itu dibawa ke masjid dengan mobil tahanan setelah salat Jumat dan mengenakan pakaian tahanan oranye saat dia masuk di hadapan kerumunan. Hukuman ini menjadi sorotan karena dilakukan di depan umum, yang sebelumnya biasanya dilaksanakan secara tertutup.

Asosiasi Pengacara Malaysia menyatakan keprihatinan atas keputusan untuk mencambuk pria tersebut, dengan alasan bahwa hukuman seperti itu merampas martabat seseorang. Beberapa warga yang menyaksikan hukuman tersebut berharap bahwa hukuman itu akan menghalangi mereka yang tergoda untuk melakukan tindakan tidak bermoral. Namun, banyak pihak yang menganggap hukuman ini sebagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia dan meminta pemerintah Malaysia untuk mengevaluasi kembali penerapan hukuman cambuk.

Terengganu dikenal sebagai wilayah konservatif dan didominasi oleh partai sayap kanan Parti Islam Se-Malaysia (PAS), yang menganjurkan penafsiran hukum Islam yang lebih ketat. Hukuman cambuk ini menjadi bagian dari upaya penegakan nilai-nilai moral dan agama di wilayah tersebut. Namun, dengan meningkatnya protes, beberapa pihak di pemerintahan mulai mempertimbangkan perubahan terhadap hukuman cambuk untuk pelanggaran serupa.

Hukuman cambuk yang dijatuhkan kepada pria Malaysia ini menjadi contoh nyata dari penerapan hukum syariah di Malaysia, yang sering kali menimbulkan kontroversi dan perdebatan. Sementara beberapa pihak mendukungnya sebagai bentuk penegakan moralitas, yang lain menganggapnya sebagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Pemerintah Malaysia dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan penegakan hukum syariah dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang universal.

By admin