littleashes-themovie – Proses pembebasan sandera di Gaza yang berlangsung kacau pada Kamis (30/1) menuai kecaman keras dari para pemimpin Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengecam adegan mengejutkan saat tujuh sandera, termasuk dua warga Israel dan lima warga Thailand, diserahkan ke Palang Merah di Khan Younis, Gaza Selatan.
Adegan kacau tersebut terjadi ketika ribuan warga Gaza memadati lokasi penyerahan, menciptakan suasana yang sangat tegang dan berbahaya. Salah satu sandera, Arbel Yehoud, seorang warga Israel berusia 29 tahun, terlihat ketakutan dan kesulitan berjalan melewati kerumunan massa yang berjubel. Video yang beredar menunjukkan Yehoud digiring oleh militan bersenjata melalui kerumunan yang berteriak-teriak dan menjulurkan tangan ke arahnya.
Netanyahu menggambarkan adegan tersebut sebagai “mengejutkan” dan “menyakitkan”, serta menuntut slot kamboja jaminan dari para mediator gencatan senjata – Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat – bahwa insiden serupa tidak akan terulang kembali45. Akibat dari kekacauan ini, Netanyahu menunda pembebasan 110 tahanan Palestina yang seharusnya dilakukan pada hari yang sama. Para tahanan tersebut akhirnya dibebaskan beberapa jam kemudian setelah situasi dinilai aman.
Sebelumnya, pada pagi hari, pembebasan seorang tentara Israel, Agam Berger, di Jabalia, Gaza Utara, berlangsung tanpa insiden berarti. Namun, adegan kacau pada sore hari saat pembebasan tujuh sandera lainnya memicu reaksi keras dari pemerintah Israel dan masyarakat.
Netanyahu mengancam akan membunuh siapa pun yang menyakiti para sandera dan menekankan pentingnya menjamin keamanan mereka selama proses pembebasan. Ia juga menghadapi kritik di dalam negeri karena dianggap tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan banyak warga Israel.
Hamas, yang masih memiliki pengaruh kuat di Gaza meskipun dihantam serangan udara intensif Israel, menunjukkan bahwa mereka masih mampu mengendalikan situasi di wilayah tersebut. Pembebasan sandera ini merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata yang dicapai awal bulan ini, di mana Hamas telah membebaskan 15 sandera sejak gencatan senjata berlaku.
Para pemimpin Israel berharap bahwa insiden kacau ini tidak akan terulang dan semua sandera dapat kembali dengan selamat ke rumah mereka. Netanyahu menegaskan bahwa pemulihan sejati bagi keluarga sandera baru akan tercapai setelah semua sandera kembali dengan selamat.