littleashes-themovie.com – Pada 23 Desember 2024, Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencananya untuk mengubah nama Gunung Denali kembali menjadi Gunung McKinley. Gunung tertinggi di Amerika Utara ini telah resmi bernama Denali sejak 2015, ketika Presiden Barack Obama mengubah namanya dari McKinley untuk menghormati nama asli yang digunakan oleh penduduk asli Alaska.
Gunung Denali, yang memiliki ketinggian lebih dari 20.000 kaki (6.100 meter), telah lama menjadi subjek perdebatan penamaan. Nama “Denali” berasal dari bahasa Athabascan, yang berarti “Yang Tinggi”, dan telah digunakan oleh penduduk asli Alaska selama ribuan tahun. Namun, pada 1896, seorang penambang emas yang menjelajahi wilayah tersebut mendengar bahwa William McKinley, seorang pejuang standar emas, telah memenangkan nominasi presiden dari Partai Republik. Sejak saat itu, gunung tersebut resmi disebut Gunung McKinley pada 1917.
Pada 2015, Presiden Barack Obama mengubah nama gunung tersebut menjadi Denali, mengakhiri pertikaian penamaan yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Keputusan ini diambil untuk menghormati penduduk asli Alaska dan mengakui signifikansi budaya nama tersebut. Obama mencatat bahwa McKinley tidak pernah mengunjungi gunung tersebut dan tidak memiliki hubungan historis yang signifikan dengan Alaska.
Trump, yang telah terpilih kembali sebagai Presiden AS, berencana untuk mengembalikan nama gunung tersebut menjadi Gunung McKinley. Dalam pidatonya di Phoenix, Trump menyatakan bahwa McKinley adalah presiden yang hebat dan pantas mendapatkan penghormatan tersebut. “Mereka mencopot namanya dari Gunung McKinley,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa pemerintahannya akan “mengembalikan nama Gunung McKinley karena menurut saya ia pantas mendapatkannya”.
Rencana Trump ini menuai berbagai reaksi. Senator Alaska, Lisa Murkowski, menolak rencana tersebut dan menyatakan bahwa hanya ada satu nama yang pantas untuk gunung tertinggi di Amerika Utara: Denali – yang Agung. Murkowski menulis dalam sebuah posting di X bahwa Denali adalah nama yang telah digunakan oleh penduduk asli Alaska selama ribuan tahun dan harus dipertahankan.
Rencana Trump untuk mengubah nama Gunung Denali kembali menjadi Gunung McKinley menimbulkan kontroversi dan perdebatan tentang signifikansi budaya dan historis penamaan geografis. Sementara Trump berargumen bahwa McKinley pantas mendapatkan penghormatan tersebut, banyak yang berpendapat bahwa nama Denali lebih mencerminkan sejarah dan budaya penduduk asli Alaska. Bagaimana nasib toponimi gunung tersebut selanjutnya masih menjadi tanda tanya besar di tengah dinamika politik dan budaya di Amerika Serikat.