littleashes-themovie.com – Tambun, 7 Februari 2025 – Kehidupan warga Tambun, sebuah kawasan di Bekasi, Jawa Barat, mendadak berubah drastis setelah rumah-rumah mereka digusur oleh pihak pengembang. Kejadian ini tidak hanya menghancurkan tempat tinggal mereka, tetapi juga menghancurkan harapan dan ketenangan hidup, terutama bagi para lansia yang harus menanggung beban berat di usia tua.
Bagi banyak warga Tambun, rumah mereka adalah tempat bernaung yang telah mereka huni selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Rumah-rumah tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai tempat bernaung bagi generasi demi generasi. Namun, semua itu berubah dalam sekejap ketika buldozer datang dan meratakan rumah-rumah mereka.
“Saya tidak tahu harus ke mana lagi. Rumah ini adalah tempat saya tinggal sejak saya masih muda. Sekarang, di usia tua, saya harus kehilangan tempat tinggal,” ujar Ibu Siti, seorang lansia berusia 70 tahun yang rumahnya digusur.
Penggusuran ini tidak hanya berdampak pada kehilangan tempat tinggal, tetapi juga berdampak besar pada kesehatan fisik dan psikologis para lansia. Banyak dari mereka mengalami stres, depresi, dan kecemasan yang mendalam. Kondisi kesehatan fisik mereka juga semakin memburuk karena harus hidup dalam ketidakpastian dan kondisi yang tidak layak.
“Saya sering merasa pusing dan sesak napas. Saya tidak tahu apakah ini karena stres atau karena kondisi fisik saya yang sudah tua. Tapi yang jelas, hidup seperti ini sangat berat,” ujar Pak Joko, seorang lansia berusia 75 tahun.
Setelah kehilangan rumah mereka, para lansia ini menghadapi tantangan besar dalam mencari tempat tinggal baru. Biaya sewa yang tinggi dan keterbatasan akses terhadap perumahan yang layak membuat mereka semakin terpuruk. Banyak dari mereka terpaksa tinggal di tempat penampungan sementara yang kondisinya jauh dari layak.
“Kami tidak punya uang untuk menyewa rumah yang layak. Tempat penampungan ini sangat sempit dan tidak nyaman. Kami merasa seperti tidak punya harga diri,” ujar Ibu Siti dengan suara bergetar.
Para warga yang tergusur ini tidak tinggal diam. Mereka telah mengajukan tuntutan kepada pihak pengembang dan pemerintah setempat untuk mendapatkan ganti rugi yang adil dan tempat tinggal yang layak. Namun, proses hukum dan birokrasi yang panjang membuat mereka semakin frustasi.
“Kami hanya ingin keadilan. Kami ingin mendapatkan ganti rugi yang adil dan tempat tinggal yang layak. Kami tidak meminta lebih, hanya kehidupan yang layak di usia tua kami,” ujar Pak Joko dengan penuh harap.
Dalam menghadapi cobaan ini, para warga yang tergusur mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat sekitar dan lembaga sosial. Beberapa organisasi non-pemerintah telah memberikan bantuan berupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal sementara. Namun, bantuan ini dirasa belum cukup untuk mengatasi masalah yang lebih mendasar.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan, tetapi kami membutuhkan solusi jangka panjang. Kami membutuhkan tempat tinggal yang layak dan kehidupan yang stabil,” ujar Ibu Siti.
Kehidupan para lansia di Tambun yang kehilangan rumah mereka adalah gambaran nyata dari betapa beratnya cobaan yang harus mereka tanggung di usia tua. Mereka membutuhkan dukungan dan solusi yang konkret dari pemerintah dan pihak terkait untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Semoga upaya mereka dalam mencari keadilan dan tempat tinggal yang layak segera terwujud, dan mereka dapat kembali menjalani hidup dengan tenang dan damai.