littleashes-themovie.com – Pada malam perayaan Tahun Baru 2025, sebuah insiden tragis terjadi di New Orleans, Amerika Serikat. Seorang pria bernama Shamsud-Din Jabbar (42) menabrakkan truk pikapnya ke kerumunan orang yang sedang merayakan Tahun Baru di Bourbon Street, French Quarter. Insiden ini menewaskan 15 orang dan melukai puluhan lainnya. Jabbar, yang merupakan veteran Angkatan Darat AS dan bekerja sebagai agen real estate di Houston, tewas setelah terlibat baku tembak dengan polisi.
Para pemimpin dunia segera mengecam insiden ini dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut peristiwa ini sebagai bentuk terorisme dan menyatakan bahwa rakyat Prancis turut berduka atas kejadian tersebut. “New Orleans, yang sangat disayangi warga Prancis, telah dilanda terorisme,” tulis Macron di media sosial.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengecam peristiwa ini dan menyebutnya sebagai serangan mengerikan yang merenggut nyawa orang yang tidak berdosa. “Kami yakin mereka yang bertanggung jawab atas tindakan mengerikan ini akan diadili. Kekerasan, terorisme, dan segala bentuk ancaman terhadap kehidupan manusia tidak memiliki tempat di dunia ini dan tidak boleh ditoleransi,” ujarnya.
Diplomat tertinggi Uni Eropa, Kaja Kallas, menyatakan kesedihannya atas serangan yang disengaja terhadap mereka yang merayakan Tahun Baru di New Orleans. “Tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan seperti itu. Kami menyatakan solidaritas penuh kepada para korban dan keluarga mereka selama masa tragis ini,” imbuhnya.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut insiden ini sebagai berita buruk dan menyatakan duka cita atas kehilangan nyawa yang tidak masuk akal. “Orang-orang yang merayakan dengan gembira telah kehilangan kehidupan mereka atau terluka oleh kebencian yang tidak masuk akal. Kami berduka bersama keluarga dan teman-teman korban dan mendoakan semua yang terluka agar segera pulih,” katanya.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengaku marah dan frustrasi atas insiden tersebut. “Ini membuat saya marah dan frustrasi. Kami sedang bekerja untuk menemukan semua fakta peristiwa ini,” ujar Biden. Ia juga memastikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menggali fakta-fakta terkait insiden tersebut.
FBI telah mengidentifikasi Shamsud-Din Jabbar sebagai pelaku penabrakan. Jabbar, yang merupakan warga negara AS asal Texas, diketahui memiliki afiliasi dengan kelompok teroris ISIS. Dalam kendaraannya, ditemukan bendera ISIS dan perangkat peledak improvisasi. FBI sedang menyelidiki kemungkinan adanya kaki tangan Jabbar dalam penyerangan ini.
Kepala Polisi New Orleans, Anne Kirkpatrick, menyebut insiden ini sebagai tindakan terorisme yang sangat kejam. “Ini bukan sekadar tindakan terorisme. Ini lebih kejam,” ujarnya. Jabbar berhasil melewati langkah-langkah pengamanan yang ada dan melakukan aksinya dengan tekad untuk menciptakan kekacauan dan kerusakan.
Insiden truk maut di New Orleans pada malam perayaan Tahun Baru 2025 telah menewaskan 15 orang dan melukai puluhan lainnya. Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, mengecam insiden ini dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Presiden AS Joe Biden juga mengungkapkan kemarahan dan frustrasinya atas insiden tersebut. FBI telah mengidentifikasi pelaku dan sedang menyelidiki kemungkinan adanya kaki tangan dalam penyerangan ini. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan dan pengawasan yang ketat dalam acara-acara besar untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa depan.